glomash

glomash
aku memang tak sebodoh yang kau fikirkan, karena ku punya semua mimpi, dan tak semudah itu kau lenyapkan !

Minggu, 19 Mei 2013

Katalog Oriflame

Online Catalogue

Online Catalogue

My BFF


Misteri Nyi Roro Kidul




Di suatu masa, hiduplah seorang putri cantik bernama Kadita. Karena kecantikannya, ia pun dipanggil Dewi Srengenge yang berarti matahari yang indah. Dewi Srengenge adalah anak dari Raja Munding Wangi. Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki. Raja pun kemudian menikah dengan Dewi Mutiara, dan mendapatkan putra dari perkimpoian tersebut. Maka, bahagialah sang raja.
Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana. Sudah tentu raja menolak. "Sangat menggelikan. Saya tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putriku", kata Raja Munding Wangi. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan keinginannya itu.
Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun mengutuk Kadita, anak tirinya. "Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya." Sang dukun menuruti perintah sang ratu. Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi dengan bisul. Puteri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa.
Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuk atau mengguna-gunainya. Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk mengusir puterinya. "Puterimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri," kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya ke luar dari negeri itu.
Puteri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malahan ia selalu meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaan. Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tandatanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malahan, dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.
·       Cerita lain, Kanjeng Ratu Kidul = Ratna Suwinda.
Cerita tersebut dalam Babad Tanah Jawi (abad ke-19), seorang pangeran dari Kerajaan Pajajaran, Joko Suruh, bertemu dengan seorang pertapa yang memerintahkan agar dia menemukan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Karena sang pertapa adalah seorang wanita muda yang cantik, Joko Suruh pun jatuh cinta kepadanya. Tapi sang pertapa yang ternyata merupakan bibi dari Joko Suruh, bernama Ratna Suwida, menolak cintanya. Ketika muda, Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit. Kemudian ia pergi ke pantai selatan Jawa dan menjadi penguasa spiritual di sana. Ia berkata kepada pangeran, jika keturunan pangeran menjadi penguasa di kerajaan yang terletak di dekat Gunung Merapi, ia akan menikahi seluruh penguasa secara bergantian.
Generasi selanjutnya, Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram Ke-2, mengasingkan diri ke Pantai Selatan, untuk mengumpulkan seluruh energinya, dalam upaya mempersiapkan kampanye militer melawan kerajaan utara. Meditasinya menarik perhatian Kanjeng Ratu Kidul dan dia berjanji untuk membantunya. Selama tiga hari dan tiga malam dia mempelajari rahasia perang dan pemerintahan, dan intrik-intrik cinta di istana bawah airnya, hingga akhirnya muncul dari Laut Parangkusumo, kini Yogyakarta Selatan. Sejak saat itu, Ratu Kidul dilaporkan berhubungan erat dengan keturunan Senopati yang berkuasa, dan sesajian dipersembahkan untuknya di tempat ini setiap tahun melalui perwakilan istana Solo dan Yogyakarta.
Begitulah dua buah kisah atau legenda mengenai Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan. Versi pertama diambil dari buku Cerita Rakyat dari Yogyakarta dan versi yang kedua terdapat dalam Babad Tanah Jawi. Kedua cerita tersebut memang berbeda, tapi anda jangan bingung. Anda tidak perlu pusing memilih, mana dari keduanya yang paling benar. Cerita-cerita di atas hanyalah sebuah pengatar bagi tulisan selanjutnya.
·       Kanjeng Ratu Kidul dan Keraton Yogyakarta
Y. Argo Twikromo dalam bukunya berjudul Ratu Kidul menyebutkan bahwa masyarakat adalah sebuah komunitas tradisi yang mementingkan keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan hidup. Karena hidup ini tidak terlepas dari lingkungan alam sekitar, maka memfungsikan dan memaknai lingkungan alam sangat penting dilakukan.
Sebagai sebuah hubungan komunikasi timbal balik dengan lingkungan yang menurut masyarakat Jawa mempunyai kekuatan yang lebih kuat, masih menurut Twikromo, maka penggunaan simbol pun sering diaktualisasikan. Jika dihubungkan dengan makhluk halus, maka Javanisme mengenal penguasa makhluk halus seperti penguasa Gunung Merapi, penguasa Gunung Lawu, Kayangan Delpin, dan Laut Selatan. Penguasa Laut Selatan inilah yang oleh orang Jawa disebut Kanjeng Ratu Kidul. Keempat penguasa tersebut mengitari Kesultanan Yogyakarta. Dan untuk mencapai keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan dalam masyarakat, maka raja harus mengadakan komunikasi dengan "makhluk-makhluk halus" tersebut.
Menurut Twikromo, bagi raja Jawa berkomunikasi dengan Ratu Kidul adalah sebagai salah satu kekuatan batin dalam mengelola negara. Sebagai kekuatan datan kasat mata (tak terlihat oleh mata), Kanjeng Ratu Kidul harus dimintai restu dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan keselamatan dan ketenteraman. Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ini diaktualisasikan dengan baik. Pada kegiatan labuhan misalnya, sebuah upacara tradisional keraton yang dilaksanakan di tepi laut di selatan Yogyakarta, yang diadakan tiap ulang tahun Sri Sultan Hamengkubuwono, menurut perhitungan tahun Saka (tahun Jawa). Upacara ini bertujuan untuk kesejahteraan sultan dan masyarakat Yogyakarta. Kepercayaan terhadap Kanjeng Ratu Kidul juga diwujudkan lewat tari Bedaya Lambangsari dan Bedaya Semang yang diselenggarakan untuk menghormati serta memperingati Sang Ratu. Bukti lainnya adalah dengan didirikannya sebuah bangunan di Komplek Taman Sari (Istana di Bawah Air), sekitar 1 km sebelah barat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dinamakan Sumur Gumuling. Tempat ini diyakini sebagai tempat pertemuan sultan dengan Ratu Pantai Selatan, Kanjeng Ratu Kidul.
Penghayatan mitos Kanjeng Ratu Kidul tersebut tidak hanya diyakini dan dilaksanakan oleh pihak keraton saja, tapi juga oleh masyarakat pada umumnya di wilayah kesultanan. Salah satu buktinya adalah adanya kepercayaan bahwa jika orang hilang di Pantai Parangtritis, maka orang tersebut hilang karena "diambil" oleh sang Ratu. Selain Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, mitos Kanjeng Ratu Kidul juga diyakini oleh saudara mereka, Keraton Surakarta Hadiningrat.
Dalam Babad Tanah Jawi memang disebutkan bahwa Kanjeng Ratu Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senopati, penguasa pertama Kerajaan Mataram, untuk menjaga Kerajaan Mataram, para sultan, keluarga kerajaan, dan masyarakat dari malapetaka. Dan karena kedua keraton (Yogyakarta dan Surakarta) memiliki leluhur yang sama (Kerajaan Mataram), maka seperti halnya Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta juga melaksanakan berbagai bentuk penghayatan mereka kepada Kanjeng Ratu Kidul. Salah satunya adalah pementasan tari yang paling sakral di keraton, Bedoyo Ketawang, yang diselenggarakan setahun sekali pada saat peringatan hari penobatan para raja. Sembilan orang penari yang mengenakan pakaian tradisional pengantin Jawa mengundang Ratu Kidul untuk datang dan menikahi susuhunan, dan kabarnya sang Ratu kemudian secara gaib muncul dalam wujud penari kesepuluh yang nampak berkilauan.
Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ternyata juga meluas sampai ke daerah Jawa Barat. Anda pasti pernah mendengar, bahwa ada sebuah kamar khusus (nomor 308) di lantai atas Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, yang disajikan khusus untuk Ratu Kidul. Siapapun yang ingin bertemu dengan sang Ratu, bisa masuk ke ruangan ini, tapi harus melalui seorang perantara yang menyajikan persembahan buat sang Ratu. Pengkhususan kamar ini adalah salah satu simbol 'gaib' yang dipakai oleh mantan presiden Soekarno. Sampai sekarang, di masa yang sangat modern ini, legenda Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan, adalah legenda yang paling spektakuler. Bahkan ketika anda membaca kisah ini, banyak orang dari Indonesia atau negara lain mengakui bahwa mereka telah bertemu ratu peri yang cantik mengenakan pakaian tradisional Jawa. Salah satu orang yang dikabarkan juga pernah menyaksikan secara langsung wujud sang Ratu adalah sang maestro pelukis Indonesia, (almarhum) Affandi. Pengalamannya itu kemudian ia tuangkan dalam sebuah lukisan.

Sumber : http://www.kaskus.us by vahana

Minggu, 12 Mei 2013

Gun Gale Online


Gun Gale Online (ガンゲイル· Gangeiru Onrain) adalah VRMMOFPS dibuat Amerika yang menekankan pada penggunaan senjata. Ini menggunakan FullDive teknologi untuk mengatur pemain dalam sebuah dunia apokaliptik pasca terletak di sebuah pesawat ruang angkasa. Ini adalah pengaturan untuk Sword Art Online, Light Novel volume 5 dan 6. Salah satu peristiwa utama di GGO adalah turnamen multi-player versus player yang dikenal sebagai Bullet of Bullets .
Gameplay Dasar / Gameplay Base
Dasar dari gameplay adalah pada peningkatan tingkat yang pada gilirannya meningkatkan statistik yang meningkat berdasarkan pilihan pemain. Statistik ini menentukan bagaimana karakter bermain dan beroperasi dalam permainan, pemilihan Interval tidak dapat diubah nanti, jadi pemain harus tahu bagaimana mereka ingin mengembangkan jangka panjang. Juga, di tempat serikat dan partai itu menggunakan permainan Squadron-type team.
Statistik / Stats
AGI  (Agility)      - menentukan kecepatan gerakan karakter
VIT  (Vitality)     - menentukan kesehatan karakter
DEX (Dexterity)  - menentukan akurasi pemain dan kemampuan untuk mencapai target
STR (Strength)  - menentukan daya dukung dan kemampuan untuk memegang senjata tertentu
DEF (Defense)   - menentukan kemampuan untuk mempertahankan diri penyergapan serangan.

Keterampilan / Skills
Sebagai VRMMO lain, juga memiliki sistem keterampilan, kebanyakan dari mereka terkait dengan penggunaan senjata pemain, sementara yang lain digunakan untuk membuat senjata seperti «pembuatan pisau» dan «senjata penciptaan» keterampilan. 
Play-gaya / Play-style

Shooting permainan / Shooting game

Senjata / Guns
Senjata optik / Optical weapons - menembakkan amunisi berbasis cahaya, mereka digunakan terutama untuk massa berburu. Melawan pemain, mereka mengalami penurunan efektivitas, dan dapat dinegasikan dengan beberapa peralatan.
Live-senjata api / Live-fire weapons - dimaksudkan untuk pemain untuk pertempuran pemain mereka mampu mengabaikan counter kebanyakan dimaksudkan untuk senjata optik. 

Log-out
Gun Gale online memanfaatkan jiwa-kurang logout seperti ALO, di mana pengguna dapat langsung log-out di zona aman, tetapi di lapangan tubuh tetap jiwa-kurang untuk jangka waktu dan kemudian pengguna log out. Dalam keadaan jiwa-kurang pengguna dapat dibunuh dan barang-barang mereka dicuri.
Server / Servers
Sejak diluncurkan, hingga Bullet pertama Bullets mereka menggunakan server bersatu. Setelah BoB pertama server dibagi di Amerika dan Asia, membuat pemain tidak dapat menyeberang dari satu server ke yang lain, tetapi server yang bersatu lagi untuk BoB keempat. 

Minggu, 21 April 2013

Kontroversi Facebook



Facebook, mungkin adalah kata yang sudah banyak disebut dan dikenal oleh banyak orang. Keberhasilannya dalam menuangkan fasilitas untuk berinteraksi dengan sesama bahkan mampu menjamah sampai ke luar negeri, membuat situs pertemanan ini masyur di telinga masyarakat saat ini. Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg sebagai media untu saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard. Dalam waktu 2 minggu setelah diluncurkan, separuh dari semua mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki account di Facebook.


Tak heran, Facebook telah menjadi situs jejaring sosial yang lebih mampu memikat user daripada situs jejaring sosial yang lain. Contohnya saja, banyak para user yang dulunya memakai Friendster untuk memperbanyak teman di dunia maya, kini mulai beralih ke Facebook. Saya berpendapat, Facebook lebih profesional daripada Friendster. Di samping itu Facebook lebih dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang menarik, yakni: game, chatting, tag foto, comment, dan masih banyak lagi. Kemudahan lain yang ditawarkannya ialah dalam mencari teman, kita hanya cukup memasukkan nama lengkap teman tersebut kemudian menambahkannya dalam daftar teman kita. Hal itulah yang membuat Facebook semakin digemari leh seluruh lapisan masyarakat.

Tetapi, semakin digandrunginya Facebook saat ini, justru menuai kontroversi dari MUI (Majelis Ulama’ Indonesia). MUI mengeluarkan fatwa haram atas Facebook. Dengan alasan, Facebook lebih banyak digunakan pada hal-hal yang negatif. Dengan situs jejaring internasional sebesar ini, tidak dapat dipungkiri bahwa segala macam jenis informasi akan mudah masuk melalui Facebook. Contohnya, hal-hal yang berbau pornografi. Tentu saja, hal itu akan berdampak negatif pada pemakainya.

Fatwa haram MUI itu memancing banyak tanggapan terutama dari orang-orang yang sudah “terlanjur cinta” pada Facebook. Bila dipikir secara logika, alasan MUI memberi fatwa haram pada Facebook tersebut kurang realistis. Apalagi dalam kehidupan modern seperti saat ini. Jika MUI mengharamkan Facebook, lantas bagaimana dengan situs jejaring sosial yang lain? Atau bahkan situs-situs porno yang berkeliaran di dunia maya, mengapa MUI tidak mengharamkannya? Mengapa hanya Facebook yang diharamkan? Itu sungguh tidak realistis. Sebab hal tersebut tergantung dari si pemakainya. Bila pemakai Facebook menggunakan Facebook untuk hal-hal negatif, maka yang seperti itulah yang seharusnya dilarang. Dan seharusnya yang diberi fatwa adalah orangnya, bukan Facebook-nya. Sebab bila pemakainya menggunakan Facebook untuk hal-hal yang positif, tentu fatwa haram itu tidak berlaku. Apalagi jika kita amati, Facebook justru lebih banyak manfaatnya daripada mudhorotnya. Contohnya saja, Facebook mampu menyambung lagi tali silaturrahim antar orang yang sudah lama tidak bertemu, Facebook juga bisa dipakai sebagai sarana publikasi informasi yang cepat.

Dapat dianalogikan, Facebook itu seperti pistol, bila pemakainya adalah penjahat maka pistol itu akan digunakan untuk tindak kriminal. Tetapi bila pistol tersebut dipakai oleh polisi, maka pistol itu akan digunakan untuk hal kebaikan. Dalam hal ini yang seharusnya ditindak adalah pelaku kriminalnya, bukan pistolnya. Karena itu, lebih baik dikembalikan lagi pada tiap individu masing-masing. Marilah kita manfaatkan segala sesuatu di sekitar kita dengan sebaik-baiknya dan untuk kebaikan. Maka segalanya akan menjadi lebih baik. Insya Allah….

Sumber : http://adizinfinity.blogdetik.com/2009/08/20/kontroversi-facebook/